Artikel baru - Kekalahan Bayern Munich dari tangan Manchester City (ManCity) di partai terakhir babak penyisihan grup Liga Champions membuktikan, para pemain Bayern tetap manusia dan masih bisa dikalahkan. Pandangan itu disampaikan striker Bayern, Thomas Mueller, usai pertandingan melawan The Citizens.
Tim besutan Josep Guardiola itu tampil sempurna sepanjang musim ini. Di ajang Bundesliga, Bayern belum terkalahkan hingga memasuki pertengahan musim kompetisi. Die Roten tercatat memetik dua hasil imbang. Sedangkan di ajang Liga Champions, Bayern baru sekali kalah.
Menurut Mueller, pemain Bayern bukan mesin. Rapor merah saat menjamu ManCity menandakan FC Hollywood bukan tim sempurna dan masih memiliki kekurangan yang perlu diperbaiki.
"Saya pikir, kekalahan dari ManCity menunjukkan kami manusia biasa," kata Mueller dikutip dari Super Sport.
Bertanding di Allianz Arena, ManCity sukses merebut kemenangan dengan skor 3-2. Mueller merasa sejatinya Bayern bisa mengalahkan ManCity melihat tekanan dan peluang yang didapat tuan rumah. "Kami memang terlalu ceroboh dalam pertandingan ini," kata dia.
"Tapi, itu bukan seolah-olah kami menyerahkan kesempatan kepada ManCity untuk mencetak gol. Permainan kami tidak seperti biasa. Kesalahan yang kami buat mampu dimanfaatkan oleh ManCity menjadi gol," ujar Mueller.
Bertanding di Allianz Arena, ManCity sukses merebut kemenangan dengan skor 3-2. Mueller merasa sejatinya Bayern bisa mengalahkan ManCity melihat tekanan dan peluang yang didapat tuan rumah. "Kami memang terlalu ceroboh dalam pertandingan ini," kata dia.
"Tapi, itu bukan seolah-olah kami menyerahkan kesempatan kepada ManCity untuk mencetak gol. Permainan kami tidak seperti biasa. Kesalahan yang kami buat mampu dimanfaatkan oleh ManCity menjadi gol," ujar Mueller.
Mueller menjadikan
kekalahan dari tangan ManCity sebagai pelajaran berharga agar tim tidak
cepat puas diri melihat prestasi dan rekor bagus Bayern sejauh ini. Bagi
Mueller, sikap tersebut justru menjadi bumerang buat timnya. Dia
meminta tim perlu menanamkan mental juara dalam kepala.
"Mungkin, bisa dimengerti
bila kami merasa berpuas diri setelah meraih banyak kemenangan. Tapi,
sebagai profesional, hal semacam itu seharusnya tidak bisa diterima,"
beber pemain Timnas Jerman itu. (one)
0 komentar:
Posting Komentar